Guyang dan Kenangan Baik dari Ayah

Saya Iri, Ingin Lebih Produktif




Saya iri dengan wanita di foto ini. Entah siapa namanya. Karena sebenarnya saya tidak kenal mengenalnya. Beliau sedang menunggu, saya juga sedang menunggu. Kami sama-sama sedang menunggu. Bedanya, beliau sedang menunggu suaminya yang sedang bekerja.

Saya memerhatikan, sepertinya suami beliau sedang memperbaiki AC di kantor Bank Muamalat yang letaknya di bawah Masjid Baiturrahman Semarang dekat simpang lima.

Yes! Sekali lagi, kami sama-sama menunggu—di area halaman masjid Baiturrahman, depan kantor Bank Muamalat. Sementara saya sedang menunggu istri. Saat itu kebetulan istri lagi ada janji dengan teman dekatnya.

Saya perhatikan, beliau begitu riang menunggu suaminya yang sedang bekerja. Di tengah keramaian, beliau menyempatkan berkarya, membuat sebuah kerajinan. Saya lihat-lihat sih, kerajinan dari bahan flanel. Saya memerhatikan tangannya yang gemulai, terus menari bersama jarum dan gunting.

Ah! Saya iri dengan wanita ini. Dia bisa berkarya di tengah keramaian. Di sela-sela menunggu, pun masih saja bisa seproduktif itu.

Pada menunggunya, beliau memilih berkarya. Tidak menggerutu, tidak menghardik dan tidak ada raut cemas di wajahnya.
Satu lagi. Wanita ini tak sibuk dengan HP-nya.

Hmm, sementara saya?

Saya iri. Saya juga ingin bisa produktif ketika menunggu sesuatu.

Komentar