Guyang dan Kenangan Baik dari Ayah

Aksi dan Reaksi Bela Bendera

Berkibar-kibarlah bendera di retina matanya, hati dan otaknya sama-sama kosong. aasholah


Ihh ngeri banget ....
Kemarin sepulang dari Rembang saya liat tv berita aksi Bela Bendera di mana-mana, di berbagai titik. Juga tak ketinggalan, di Kabupaten saya pun ada yang mengadakan aksi serupa.

Lebih ngeri lagi teman-teman saya di facebook terbagi dua kubu, yang satu bela bendera, yang satu nyinyirin bendera. Rasanya kok miris, seperti ada yang janggal dari fenomena ini.

Masalahnya, dua kubu teman saya adalah sama-sama Islam. Sama-sama memeluk Islam, juga mempercayainya. Hm, ini yang sangat saya khawatirkan, perpecahan antar umat Islam.

Saya jadi mikir, jangan-jangan ada yang bermain di belakangnya. Mereka terus menggoreng isu ini agar umat Islam terpecah belah. Lebih dari itu, jangan-jangan di belakang semua ini ada kepentingan besar yang terselubung.

Jujur, saya tidak punya data terkait ini. Tidak punya bukti kuat juga. Sehingga tulisan ini hanyalah tulisan sampah yang datang dari keresahan saya. Tidak untuk dipercayai, apalagi dijadikan referensi. Kecil harapan saya, kelak jika ada yang membaca, semoga ada yang satu pemahanan dengan saya. Bahwawasnnya kita sedang dibenturkan dengan skema adu domba.

Kita sama-sama Islam. Tapi kenapa tidak ada naluri ke-Islaman pada otak dan hati kita, tidak ada naluri ke-Islaman dalam gerak-gerik kita. Yang mendominasi dari keduanya hanya naluri kehewanan dan nafsu yang membabi buta.

Saya rasa semua ini tidak akan terjadi jika pemahaman Islam sudah benar mengakar dalam hati. Saling memaafkan, saling meminta maaf, saling bertoleransi, saling menyayangi dan saling menebar cinta.
-
Tauhid itu bukan bendera, dan kebencian pada satu golongan tidak perlu dilampiaskan pada bendera, tidak perlu dibakar pula.

Ada beberapa pemahaman yang perlu diluruskan.

Selagi Tuhannya Allah, Selagi Nabinya masih Muhammad, selagi kitabnya masih Al-Qur'an. Kenapa kita saling membenci antar umat Islam? Jangan-jangan banyak yang tidak paham terkait ini. Sehingga melalui ketidakpahaman, kita di adu domba pihak-pihak yang memiliki kepentingan lain.

Hm entah, lelah rasanya. Mudah-mudahan kita tidak termauk golongan yang memuja simbol-simbol.

Selamat, semoga selamat.

Blora, 27 Oktober 2018
aasholah

Komentar